Sebanyak 352 orang diduga terlibat tawuran di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) petang dibawa ke Mapolda DIY. Sementara, sembilan orang dilaporkan terluka buntut insiden itu.
Tawuran tersebut melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, Brajamusti.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra enggan merinci siapa atau pihak mana yang dibawa ke Mapolda DIY tersebut. Dia cuma menyebut ratusan orang ini tak hanya berasal dari DIY, namun juga asal wilayah-wilayah perbatasan seperti Klaten, Solo, dan Boyolali.
“Itu masa yang kita kumpulkan, itu masa yang kami kumpulkan kami lakukan pendataan. Mohon waktu dan nanti akan kemudian dipulangkan, intinya adalah melakukan pengamanan massa tersebut tidak menjadi korban ataupun tidak menjadi pelaku,” kata Nuredy di Mapolda DIY, Senin (5/6).
Nuredy menyebut ratusan orang tersebut bakal segera dipulangkan dan tidak dikenai wajib lapor. Sementara polisi masih melakukan penyelidikan terkait pemicu insiden tawuran itu.
Adapun imbas peristiwa tawuran itu, sembilan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Polisi masih mendata kembali menyangkut jumlah korban luka, termasuk kerusakan akibat bentrok semalam.
“Terkait dengan adanya korban jiwa kami pastikan bahwasanya tidak ada sampai saat ini tidak ada korban jiwa yang terjadi. Tidak ada korban yang mengakibatkan meninggal dunia,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, tawuran antar kelompok terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) petang. Salah satu titik bentrok yang terpantau adalah di selatan Lapas II A Yogyakarta. Batu-batu hingga berbagai macam pecahan kaca terlihat nampak berserakan di jalanan aspal.
Ratusan personel kepolisian dari Sabhara hingga Brimob hingga pukul 20.00 WIB kurang tadi masih berjaga di lokasi. Toko-toko di sekitar terlihat tutup, termasuk SPBU Sentul.
Setelahnya, polisi menyatakan bahwa kejadian tawuran ini menyangkut peristiwa penganiayaan yang melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, Brajamusti di sebuah villa, daerah Parangtritis, Bantul, Minggu (28/5) silam.
Kasus ini telah diproses hukum, di mana tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut tawuran terjadi setelah simpatisan PSHT mendatangi salah satu lokasi Brajamusti saat pertemuan dua kelompok berlangsung di lain tempat. Polda DIY masih mendalami pemicu dari bentrokan ini.
Sementara PSHT dan Brajamusti telah berdamai sekarang. Mereka menyesalkan bentrokan yang terjadi dan meminta maaf atas insiden itu. (nar)