Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia dengan membuka kembali Taman Burung Jagat Satwa Nusantara pada Kamis (17/8).
Taman Burung Jagat Satwa Nusantara telah menyelesaikan proses revitalisasi selama tiga bulan dan siap menerima kunjungan masyarakat tepat pada tanggal 17 Agustus mendatang.
Direktur Utama PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku pengelola TMII, Claudia Ingkiriwang, mengatakan, Taman Burung Jagat Satwa Nusantara adalah tempat konservasi satwa yang dikemas dengan sangat menarik. Sebuah taman besar, di mana pengunjung bisa berinteraksi dengan langsung.
“Nah, setelahnya akan ada banyak lagi hal-hal baru yang kita launching di TMII ini. Makanya TMII sekarang tagline-nya adalah Cerita Tentang Indonesia yang Tidak Ada Habisnya, karena akan selalu ada cerita-cerita baru di Taman Mini. Hari ini tentang satwa, besok tentang budaya misalnya, kemarin kita habis launching juga tentang sebuah desa seni yang kita garap dengan bagus yaitu Ganara,” jelas Claudia kepada wartawan di TMII, Jakarta, Selasa (15/8).
Pada momen libur Hari Kemerdekaan RI itu, masyarakat berkesempatan melihat dan menikmati berbagai macam spesies burung endemik, khususnya Burung Elang Jawa, Burung Merak Hijau, dan Burung Undan Kacamata.
Di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara juga memiliki 218 spesies burung yang berjumlah 2.000 ekor, dan taman ini menjadi surga bagi para pecinta alam dan penggemar burung.
Dari jumlah 2.000 ekor burung, terdapat 1.500 ekor yang tersebar di seluruh area wahana Taman Burung Jagat Satwa Nusantara dan 500 ekor yang sedang dalam masa habituasi.
Terdapat dua aviary atau kubah di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara, yang membagi spesies burung berdasarkan wilayah asalnya, Wallacea & Sahul-untuk spesies burung dari wilayah Indonesia Timur dan Sunda Besar-untuk spesies burung dari wilayah Indonesia Barat.
Ada pula Amphitheatre Maleo, tempat di mana pengunjung dapat menyaksikan atraksi sekaligus media edukasi, Bird Show.
Pengunjung Taman Burung Jagat Satwa Nusantara juga dapat merasakan Raptor Free Flight Experience, yakni pengalaman luar biasa dengan Burung Elang yang terbang indah dari jarak sekitar 60 meter di atas sungai buatan hingga mendarat dengan anggun di tangan pengunjung yang dilengkapi pengaman.
Selain sebagai tempat konservasi satwa dan wisata edukasi, Taman Burung Jagat Satwa Nusantara juga dilengkapi fasilitas yang ramah untuk penyandang disabilitas. Anak-anak juga bisa semakin betah di taman ini, karena terdapat playground yang disesuaikan dengan model montessori.
Sementara itu, Direktur PT Dyandra Mitra Indah, Ery Erlangga, ingin Taman Burung Jagat Satwa Nusantara menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat. PT Dyandra Mitra Indah merupakan partner pengelola PT Bhumi Visatanda Indonesia (Bhiva) untuk 3 wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di antaranya Taman Burung, Museum Fauna Komodo dan Taman Reptil, dan Dunia Air Tawar & Serangga. “Taman Burung akan menjadi destinasi yang menginspirasi, memberikan edukasi, dan pusat konservasi serta menjadi wadah untuk kepedulian terhadap satwa.” kata Ery.
Untuk bisa berkunjung ke Taman Burung Jagat Satwa Nusantara, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp50 ribu untuk hari kerja (Senin-Jumat) dan Rp60 ribu untuk akhir pekan (Sabtu & Minggu dan Libur Nasional). Namun, pengunjung sebelumnya juga harus membeli tiket masuk TMII sebesar Rp25 ribu per orang.
Jam operasional Taman Burung Jagat Satwa Nusantara yang berlaku, yaitu pukul 09.00 – 17.00 WIB di hari Senin hingga Jumat dan pukul 09.00 – 18.00 WIB saat akhir pekan dan hari Libur Nasional. (nar)