Ngawi – Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi merespon cepat program nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG). Untuk mengejar target sebanyak 98.097 siswa tahun ini, Dinkes aktif menyasar sekolah menggelar CKG. Seperti yang dilaksanakan di SMPN 4 Ngawi. ‘’Harus jemput bola dan aktif untuk melakukan CKG. Khususnya bagi pelajar,’’ terang dr. Yudono kepala Dinas Kesehatan Ngawi.
Yudono mengatakan, semester kedua ini akan menyasar 847 sekolah. Termasuk juga santri pondok pesantren dan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). CKG di sekolah merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan yang menargetkan pemeriksaan kesehatan fisik, skrining penyakit menular, dan tidak menular bagi anak usia 7–17 tahun, termasuk santri pesantren dan siswa SLB.
“Kami telah menyiapkan kegiatan ini melalui koordinasi lintas sektor dan memastikan sarana-prasarana tersedia. Harapannya, seluruh pelajar memanfaatkan layanan ini untuk mendeteksi dini masalah kesehatan,” kata dia.
Kegiatan CKG di sekolah akan dilakukan secara bergiliran dengan melibatkan dokter dan tenaga kesehatan di unit puskesmas masing-masing.
Menurutnya, koordinasi lintas sektor diperlukan untuk bisa mencapai target tersebut. Sehingga pengawasan kondisi kesehatan warga Ngawi tetap terjaga. ‘’Kami harap seluruh pelajar bisa memanfaatkan pelayanan ini,’’ ujar Yudono.
Mahmud Rosadi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Ngawi menegaskan jika program itu diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh di Kabupaten Ngawi. Menurutnya, ada empat intervensi yang dibutuhkan dalam program Aksi Bergizi itu. Antara lain senam bersama, sarapan sehat bergizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, dan edukasi kesehatan.
‘’Empat intervensi ini dibutuhkan untuk suksesi program Aski Bergizi ini,’’ pungkasnya. (adv/nar)