Magetan – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat terus diperkuat melalui inovasi yang adaptif dan inklusif. Salah satunya lewat Gebyar Pelayanan Publik Magetan 2025 yang digelar Minggu (14/12) di Selasar Mall Pelayanan Publik (MPP) Magetan. Kegiatan ini menarik antusiasme tinggi masyarakat, khususnya dari kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas yang memadati area MPP sejak pagi hari.
Gebyar Pelayanan Publik dirancang Pemkab Magetan sebagai sarana edukasi sekaligus pelayanan langsung bagi masyarakat. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Magetan, Condrowati, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan pelayanan yang semakin mudah diakses.
“Dalam Gebyar Pelayanan Publik, kami kolaborasikan berbagai instansi, segenap pelayan publik yang tergabung dalam MPP,” ujar Condrowati.
Kolaborasi lintas instansi sangat memudahkan masyarakat memperoleh berbagai layanan dalam satu lokasi, bahkan pada hari libur. Inovasi tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan warga yang selama ini terkendala waktu dan aktivitas kerja di hari kerja.
Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti atau Nanik Sumantri menegaskan pelayanan publik merupakan hak masyarakat yang harus dipenuhi secara adil, berkualitas, dan sesuai aturan. Dia menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam menciptakan pelayanan yang optimal.
“Kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemberi pelayanan akan menciptakan pelayanan publik yang lebih baik,” jelas Bupati Nanik.
Kata dia, kehadiran Mall Pelayanan Publik merupakan wujud integrasi layanan yang memudahkan masyarakat sekaligus mendorong efisiensi birokrasi. Komitmen tersebut diperkuat dengan inovasi pelayanan jemput bola serta pembukaan layanan di luar hari kerja, seperti yang diterapkan dalam Gebyar Pelayanan Publik ini.
Selain menghadirkan layanan administrasi, kegiatan ini juga mengusung misi edukatif bagi generasi muda. Para pelajar SMA diajak mengikuti paparan dari narasumber jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Magetan. Ketua Pengadilan Negeri Magetan Mayasari Oktavia memberikan materi tentang kenakalan remaja, Ketua Pengadilan Agama membahas risiko pernikahan dini, sementara Wakapolres Magetan menyampaikan paparan mengenai bahaya narkoba.
Melalui pendekatan pelayanan sekaligus edukasi, Gebyar Pelayanan Publik diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga membangun kesadaran hukum dan sosial di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Pemerintah Kabupaten Magetan optimistis inovasi ini menjadi langkah strategis menuju pelayanan publik yang semakin responsif dan berorientasi pada kebutuhan warga. (nar/adv)
